Lanskap linguistik lingkungan sekolah (schoolscapes) merupakan tren kajian yang terbilang baru dalam khazanah linguistik. Kajian ini telah mengeksplorasi fenomena penggunaan bahasa pada lingkungan Sekolah Dasar Negeri di Kota Medan. Penggunaan dan penempatan berbagai satuan lingual di lingkungan sekolah tidak terlepas dari berbagai aspek sosial dan budaya masyarakat terkait pendidikan. Bagaimana keseragaman bentuk-bentuk lingual pada lingkungan sekolah negeri dapat juga berpengaruh pada kenyamanan lingkungan belajar dan menjadi cerminan proses pendidikan yang dijalankan. Oleh karena itu, kajian ini merupakan kajian dasar yang penting untuk melihat fenomena bahasa dalam ruang publik Sekolah Dasar Negeri di Kota Medan. Tujuan kajian ini adalah menganalisis bentuk-bentuk lingual kebahasaan, pemakaian, dan fungsi lanskap linguistik yang terdapat di lingkungan Sekolah Dasar Negeri di Kota Medan. Data dalam kajian ini adalah tangkapan fotografi atau gambar lingkungan sekolah dengan muatan satuan-satuan lingual yang bersumber dari 5 Sekolah Dasar Negeri di Kota Medan.  Hasil kajian ini menunjukkan bahwa lanskap linguistik di SDN di Kota Medan terdiri dari bentuk-bentuk kebahasaan mikro dan makro, termasuk penggunaan akronim, kata, frasa, kalimat, serta teks monolingual dan bilingual. Pemakaian bahasa dalam lanskap linguistik tersebut memiliki fungsi informasi dan simbolik. Fungsi informasi memberikan informasi kepada pembaca, sedangkan fungsi simbolik mencerminkan hubungan antara bahasa dan kekuasaan, dengan adanya tanda-tanda kebahasaan yang terkait dengan pemimpin daerah. Meskipun bahasa Indonesia merupakan bahasa dominan yang digunakan dalam lanskap linguistik SDN di Kota Medan, tidak terlihat adanya representasi identitas etnis atau budaya tertentu.