Danau Toba merupakan danau terbesar di Asia Tenggara, dan merupakan salah satu objek wisata yang ada di wilayah Provinsi Sumatera Utara. Danau Toba memiliki luas 1.145 kilometer persegi, dan kedalaman sekitar 500 meter dan dikelilingi 7 Kabupaten. Sebagai salah satu tempat wisata harusnya danau Toba terbebas dari pencemaran air, namun pada kenyataannya danau Toba terdapat banyak usaha keramba jaring apung (KJA) yang dapat menjadi penyebab tercemarnya air danau Toba. Pemerintah telah mengatur tentang tata ruang kawasan danau Toba dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Danau Toba dan Sekitarnya. Dalam Pasal 8 ayat 5 huruf a sampai d berisi tentang Pengendalian Kawasan Budidaya Perikanan danau Toba, dan telah diatur zona-zona untuk melakukan kegiatan KJA. Realitanya meski telah dikeluarkannya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan danau Toba dan Sekitarnya, masih banyak masyarakat tidak perduli terhadap zona-zona yang telah diatur dalam Peraturan Presiden tersebut, masyarakat tidak perduli terhadap dampak KJA mereka yang menyebabkan terjadinya pencemaran dan berkurangnya jumlah wisatawan yang ada di danau Toba. Berdasarkan paparan di atas maka tujuan penelitian ini adalah bagaimana peran Pemerintah Desa terhadap penataan pelaku usaha keramba jaring apung di wilayah pedesaan pada kawasan Danau Toba Provinsi Sumatera Utara. Penentuan Lokasi Penelitian dan sampel desa yang diteliti menggunakan teknik random sampling, dimana teknik pengambilan sampel dengan memilih sampel berdasarkan penelitian terhadap beberapa karakteristik anggota sampel yang disesuaikan dengan maksud penelitian. Dalam melakukan pengambilan sample peneliti memperhatikan pertimbangan-pertimbangan dengan melihat lokasi dan keberadaan KJA yang akan diteliti, dan dalam penelitian ini diambil sampel pada 6 Kabupaten di sekitaran Danau Toba. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat post positivisme, dan termasuk jenis penelitian lapangan (Field Research), Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan memberikan predikat kepada variabel yang diteliti sesuai dengan kondisi sebenarnya, dan memaparkan informasi-informasi yang akurat. Berdasarkan data yang diperoleh dari berbagai sumber, kemudian peneliti menggambil simpulan dengan data pembanding dan teori tertentu. Pengujian ini dimaksudkan untuk melihat kebenaran hasil analisis yang melahirkan simpulan yang dapat dipercaya.

Kata kunci : Peranan, Pemerintah Desa, Penataan KJA