Data Inovasi

1. Menghasilkan tanaman dengan kualitas yang sama dengan induknya dengan jumlah yang banyak.

2. Menghasilkan tanaman bebas dari penyakit karena dihasilkan dari produk yang steril.

3. Metode penerapan kultur jaringan ini sangat ekonomis dan komersial karena bahan tanaman awal yang diperlukan hanya sedikit atau satu bagian kecil yang menghasilkan turunan dalam jumlah besar, sehingga penyediaan bibit dalam jumlah yang besar tidak memerlukan banyak tanaman induk.

1. Menghasilkan tanaman baru dengan jumlah yang banyak dalam waktu yang relatif singkat.

2. Menghasilkan tanaman baru yang memiliki sifat fisik dan bentuk yang sama persis dengan induknya.

3. Menghasilkan tanaman yang bersifat unggul dan tahan terhadap berbagai penyakit tanaman.

4. Dapat menghemat waktu perkembangbiakannya dan tidak tergantung dengan musim.

Menghasilkan bibit tanaman dengan jumlah yang besar dan memiliki karakteristik baik fisik, bentuk, warna dan rasa yang memliki kesamaan dengan induk tanaman serta bersifat unggul dan tidak bergantung terhadap musim.

Kebutuhan terhadap bibit tanaman yang terus meningkat dibutuhkan inovasi teknologi perbanyakan tanaman yang dapat menghasilkan bibit tanaman dengan jumlah yang besar. Oleh sebab itu dibutuhkan teknologi dan inovasi perbanyakan bibit tanaman untuk menjawab tantangan tersebut. Salah satu teknologi yang dikembangakan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara adalah melakukan inovasi teknologi kultur jaringan secara invitro.

Pekembangan kultur jaringan secara invitro merupakan penerapan teknologi perbanyakan tanaman dengan jumlah yang besar tanpa merubah genetik tanaman tersebut sehingga tidak merubah DNA tanaman baik dari segi bentuk tanaman, warna, rasa dan karakteristik khusus dari tanaman tersebut.

Oleh sebab itu terobosan yang dilakukan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara melakukan perbanyakan tanaman melalui kultur jaringan dapat menjawab persoalan kebutuhan masyarakat, baik dalam negeri maupun luar negeri.