Data Inovasi

Agar dapat memaksimalkan daur ulang sampah medis menjadi sesuatu yang bermanfaat dan dapat digunakan kembali tanpa ada resiko

1. Pengurangan tumpukan botol vaksin/vial
2. Mengurangi resiko penggunaan limbah botol vaksin/vialoleh pihan yang tidak  bertanggungbjawab.
3. Menghemat biaya penanganan botol vaksin
4. Mengurangi penumpuk limbah botol vaksin/ vial di puskesmas

Adanya tatakan pot Bunga sehingga pot bunga tertata lebih cantik dan rapi

Dasar hukum inovasi :

PERMENKES NO 18 TAHUN 2020 tentang pengelolaan limbah medis fasilitas pelayanan kesehatan berbasis wilayah, dalam Pasal 5 huruf a meliputi tahapan:

Permasalahan (Makro&mikro) :

1. Belum adanya pengelolaan limbah di wilayah Nias Utara hanya ada di RS
2. Program vaksinasi covid menhasilkan limbah vial yang lebih banyak sehingga meningkatkan jumlah limbah yang dihasilkan oleh puskesmas (biasanya 5 kg menjadi 10 kg per bulan)
3. Proses penanganan limbah belom dilakukan dengan pembakaran di Insenerator
4. Belom adanya Alat pembakaran seperti Insenerator di Puskemas Awa’ai
5. Mengurangi penumpukan Limbah Vaksin di Puskesmas
6. Mengurangi risiko vial secara berulang oleh pihak yang tidak bertanggung jawab

Isu strategis :

1. Pengelolaan dan pemanfaat ekonomi terkait persampahan dan ruang terbuka hijau
2. Pengendalian pencemaran air
3. Pengendlian pencemaran udara
4. Pengendalian dampak perubahan iklim
5. Pengelolaan dampak kegiatan pertambangan, dll

Metode pembaharuan :

1. Sebelum dilaksanakan inovasi : sampah limbah medis padat d I simpan begitu saja sehingga membuat tumpukan semakin lama semakin banyak
2. Sesudah dilaksanakan inovasi : dapat mengurangi jumlah tumpukan sampa