Data Inovasi

1. Membeli kain perca yang sudah tidak terpakai lagi dari penjahit.

2. Mengenalkan produk tas ramah lingkungan kepada pelanggan.

3. Mempercantik tas yang biasanya hanya polos namun memiliki fariasi bentuk lain dengan kombinasi kain batik,songket didalamnya.

4. Menambah nilai jual produk tas ramah lingkungan.

Sisa kain perca yang tidak terpakai oleh tim kurma berkah berlimpah dikumpulkan dari penjahit penjahit di sekitar lingkungan wilayah Desa Binjai baru kain perca itu biasanya dibeli dengan harga sekitar Rp 5.000 per kilo. Kemudian percaya tersebut dikumpulkan dan disatukan dengan bahan yang sesuai agar dapat dijadikan pouch dompet atau tas, dengan tetap memperhatikan keindahan estetik dan nilai jualnya. Adanya inovasi ini juga membantu para penjahit sehingga sisa kain perca yang biasanya terbuang bisa dijadikan uang dan mendapat pendapatan bagi para penjahit. Kemudian hal ini dapat meminimalisir kerusakan lingkungan.

Inovasi ini memberikan keuntungan selain bagi penjahit juga memberikan keuntungan bagi pelanggan pengguna tas ramah lingkungan : a. Pelanggan dapat memilih tas dengan motif yang mereka sukai karena motif yang beragam hasil dari perca kain. b. Nilai Seni yang tinggi. c. Meningkatkan nilai jual. d. Meningkatkan kreatifitas.

Konsep industri kreatif sendiri ialah Usaha baru yang mengintensifkan data serta kreativitas dengan mengandalkan ide serta pengetahuan dari Sumber Daya Manusia sebagai faktor utama penggerak utama perekonomiannya. Lebih singkatnya, usaha ini menekankan pada kreativitas, ide, inovasi, dari Sumber Daya Manusia dalam menyajikan produk dalam negeri serta bisa membuka pasar persaingan produk yang inovatif dan bisa bersaing di kancah internasional. Binjai baru banyak memiliki usaha ekonomi kreatif salah satunya usaha yang dimiliki oleh poklak kurma (kelompok usaha bersama) berkah berlimpah. Selain usaha menjahit kelompok ini juga melakukan inovasi menjahit tas dan dompet pouch ramah lingkungan, dengan cara memanfaatkan limbah kain perca bekas dari penjahit yang ada didesa Binjai baru. Kesadaran para penjahit ini atas limbah kain yang sudah tidak terpakai yang ternyata tidak bisa terurai dalam waktu singkat. Kain perca merupakan limbah anorganik yang dihasilkan industri konveksi, berupa kain-kain bekas potongan yang ukurannya kecil–kecil. Limbah tersebut menjadi permasalahan lingkungan karena kuantitas maupun tingkat bahayanya mengganggu kelangsungan makhluk hidup. Limbah kain perca merupakan limbah anorganik yang sulit diurai oleh lingkungan. Limbah kain perca ini kerap kali menjadi permasalahan karena banyakanya industri konveksi yang hanya membiarkan limbah kain perca menumpuk untuk kemudian dibakar dan menjadi pencemaran lingkungan karena menimbulkan asap dan gas yang tidak baik bagi kesehatan. Oleh karena itu, diperlukan adanya pemanfaatan kembali limbah kain perca tersebut menjadi produk-produk yang memiliki daya jual dan nilai estetika. Kemudian untuk meminimalisir limbah kain terbuang percuma tp pkk Desa Binjai baru menugaskan tim kurma berkah berlimpah untuk membuat tas dan dompet sehingga limbah kain dapat menjadi produk baru dan memiliki nilai jual. Semoga inovasi ini dapat di analisa dan menjadi salah satu nilai bagi Tp PKK desa Binjai Baru oleh pemerintah kabupaten batubara, menjadi catatan tersendiri bahwa Tp PKK Desa Binjai baru dan Tim inovasi pewarna alam memang benar-benar bekerja menciptakan sesuatu untuk bumi yang lebih baik. Kami menyadari bahwa proposal kami masih jauh dari kata sempurna, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan untuk mendukung peningkatan kualitas kinerja. Tp PKK dan juga Tim inovasi pewarna alam lebih menganjurkan kepada pengrajin kain jussi agar merekomendasikan menggunakan pewarnaan alami pada customer yang ingin memesan produknya.