Data Inovasi

Untuk meningkatkan produksi benih ikan batak yang lestari dan untuk menghindari kematian induk saat pemijahan. 

Ikan batak merupakan komoditas yang biasanya digunakan pada upacara adat khususnya suku batak.

Budidaya ikan batak saat ini masih sebatas pembesaran saja dan biasanya  benih ikan banyak diambil dari alam, hal ini dikarenakan masih terbatasnya ketersediaan benih hasil budidaya.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI (KEPMEN KP RI No. 1 Tahun 2021 tentag jenis ikan yang dilindungi diwilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), ikan batak merupakan salah satu jenis yang dilindungi. Bahkan International Union for Conservation of Nature’s (IUCN) telah memasukkan ikan batak dalam kategori terancam/rentan  punah (vulnerable).

Bak Pemijahan alami ikan batak yang dibuat sedemikian rupa seperti kondisi habitatnya dengan sistem resirkulasi dipergunakan untuk melakukan pemijahan ikan batak dibanyak tempat dan tidak harus di daerah aliran sungai. Dampak inovasi ini adalah memberikan solusi produksi benih ikan batak berbasis budidaya, sehingga kegiatan penangkapan benih dari alam dapat dihindari dan kelestarian ikan batak di perairan umum Sumatera Utara tetap terjaga dan dapat menjadi mata pencaharian masyarakat. Dampak lain yang diharapkan dengan inovasi ini adalah dapat menghasilkan induk-induk yang unggul dan adaptif terhadap kegiatan budidaya.

Hasil inovasi dapat menghasilkan induk-induk yang unggul dan adaptif terhadap kegiatan budidaya sehingga kelestarian ikan batak di perairan umum Sumatera Utara tetap terjaga.