Data Inovasi

Innovation is a process by which a domain, a product, or a service is renewed and brought up to date by applying new processes, introducing new techniques, or establishing successful ideas to create new value. The creation of value is a defining characteristic of innovation.

SMART BIOFLOK VILLAGE

Tahapan Inovasi : Penerapan
Digital : Non Digital
Inisiator Inovasi : Masyarakat
Bentuk Inovasi : Inovasi Daerah lainnya sesuai Urusan Pemerintah
Tujuan Inovasi :

a.       Tujuan

Tujuan utama dari inovasi Smart Bioflok Village: Inovasi IoT dan AI dalam Budidaya Udang Vaname untuk mendukung program One Village One Superior Product di Kabupaten Nias Barat adalah menghadirkan sebuah model desa perikanan modern yang berdaya saing, inklusif, dan berkelanjutan. Tujuan ini dijabarkan secara lebih rinci sebagai berikut:

1.      Meningkatkan produktivitas dan efisiensi budidaya udang vaname melalui penerapan sistem bioflok yang terintegrasi dengan IoT dan AI, sehingga mampu menekan biaya pakan, menurunkan tingkat mortalitas, dan meningkatkan hasil panen.

2.      Menghadirkan produk unggulan desa (OVOSP) berbasis perikanan budidaya yang memiliki nilai tambah dan daya saing, baik di tingkat lokal, regional, maupun pasar ekspor.

3.      Mendorong transformasi digital di desa pesisir, melalui peningkatan literasi teknologi bagi pembudidaya, pemuda, dan UMKM, sehingga desa tidak hanya menjadi pusat produksi, tetapi juga pusat inovasi.

4.      Membangun ekosistem kolaboratif multipihak yang melibatkan pemerintah, akademisi, swasta, dan masyarakat, guna memastikan keberlanjutan program serta memperkuat posisi Nias Barat sebagai model percontohan pengembangan desa berbasis perikanan budidaya.

5.      Mendukung program prioritas pemerintah daerah dan nasional (visi pembangunan Sumatera Utara, prioritas KKP 2025, serta program OVOSP), sehingga inovasi ini tidak berjalan sendiri, tetapi terintegrasi dengan kerangka kebijakan yang lebih luas.

Manfaat Inovasi :

  Efisiensi Produksi

  • Sistem bioflok terintegrasi IoT–AI menurunkan biaya pakan hingga 20–25% dan menekan mortalitas udang sampai 30%, sehingga usaha menjadi lebih hemat dan produktif Smart Bioflok Village.

2.       Manfaat Ekonomi

  • Produktivitas udang vaname meningkat signifikan, pendapatan pembudidaya diproyeksikan naik 40% per siklus panen.
  • Dengan 4 unit kolam percontohan, estimasi laba bersih mencapai Rp80 juta per siklus (±4 bulan), ROI ±130%.
  • Hilirisasi produk “Udang Bioflok Tugalagawu” (frozen shrimp, nugget, abon) memberi nilai tambah di desa, memperkuat branding OVOSP Kabupaten Nias Barat.

3.       Manfaat Sosial

  • Pemuda desa menjadi operator digitalisasi IoT–AI, sehingga lahir agen perubahan dan berkurang arus urbanisasi.
  • Perempuan desa terlibat dalam UMKM pengolahan dan pengemasan produk olahan udang, sehingga manfaat ekonomi lebih merata.
  • Solidaritas sosial meningkat melalui penguatan koperasi/kelembagaan desa.

4.       Manfaat Lingkungan

  • Sistem bioflok mengurangi limbah organik, menjaga kualitas air, dan ramah lingkungan dibandingkan metode budidaya tradisional Smart Bioflok Village.
  • Pemanfaatan bahan baku lokal (molase, dedak padi, probiotik) mendukung ekonomi sirkular dan mengurangi ketergantungan pada input eksternal.

5.       Manfaat Pemerintahan

  • Pemerintah daerah mendapatkan model desa percontohan OVOSP yang dapat direplikasi ke desa-desa pesisir lain di Sumatera Utara.
  • Mendukung prioritas RPJMD Nias Barat 2025–2029, Pergub Sumut No. 3/2022, dan Program Prioritas KKP 2025.
  • Menjadi inovasi strategis yang terhubung dengan agenda nasional dan provinsi dalam sektor perikanan berkelanjutan.
Hasil Inovasi :

1.      Penerapan Teknologi Bioflok Terintegrasi

o    Berhasil membangun 4 unit kolam bioflok percontohan dengan kapasitas produksi ±2 ton udang per siklus panen.

o    Sistem IoT–AI monitoring (DO, pH, suhu, TDS) telah berfungsi optimal untuk mengendalikan kualitas air dan mengurangi mortalitas udang hingga 30%.

2.      Peningkatan Produksi dan Ekonomi

o    Produktivitas udang vaname meningkat signifikan dibanding sistem tradisional, dengan survival rate lebih tinggi.

o    Pendapatan masyarakat desa meningkat, dengan estimasi laba bersih ±Rp80 juta per siklus panen dari 4 unit kolam.

o    Analisis usaha menunjukkan ROI ±130% dan BEP cepat, membuktikan kelayakan ekonomi.

3.      Penguatan Kelembagaan dan SDM Desa

o    Terbentuk kelompok pengelola Smart Bioflok Village yang melibatkan pemuda dan perempuan desa.

o    Pemuda desa berperan sebagai operator digitalisasi IoT–AI, sedangkan perempuan desa mengelola pengolahan produk turunan (nugget, abon, frozen shrimp).

o    Terjalin kemitraan dengan pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan swasta dalam mendukung keberlanjutan inovasi.

4.      Hilirisasi Produk & Branding

o    Dihasilkan produk olahan bernilai tambah dengan merek “Udang Bioflok Tugalagawu”.

o    Produk ini sudah dipasarkan dalam skala lokal dan siap diperluas ke pasar regional.

o    Mendukung program OVOSP (One Village One Product) Kabupaten Nias Barat.

5.      Dampak Sosial-Lingkungan

o    Masyarakat memperoleh keterampilan baru dalam budidaya modern, sehingga mengurangi arus urbanisasi.

o    Terjadi peningkatan solidaritas sosial dan ekonomi melalui koperasi/kelembagaan desa.

o    Sistem bioflok mengurangi pencemaran air dan mendukung konsep ekonomi sirkular melalui pemanfaatan limbah menjadi pupuk organik.

Waktu Uji Coba : 2025-09-19
Waktu Implementasi : 2025-10-03
Rancang Bangun Inovasi :

Inovasi Smart Bioflok Village merupakan sebuah rancangan konseptual sekaligus praksis dalam pembangunan desa cerdas berbasis perikanan budidaya. Pada hakikatnya, inovasi ini berupaya mengintegrasikan teknologi bioflok dengan perangkat digital berbasis Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI) sehingga menghasilkan suatu sistem produksi udang vaname yang tidak hanya berdaya saing, melainkan juga adaptif terhadap tantangan lingkungan dan sosial-ekonomi masyarakat pesisir.

Rancang bangun inovasi ini dimulai dengan penyediaan kolam bioflok percontohan yang dilengkapi perangkat sensor digital guna memantau kualitas air (dissolved oxygen, suhu, pH, dan TDS). Data yang diperoleh secara real-time memungkinkan pengelolaan yang presisi, sehingga risiko mortalitas dapat ditekan hingga 30% dan efisiensi pakan meningkat 20–25%. Pada tataran teknis, bioflok berfungsi sebagai medium pengolahan limbah organik yang dikonversi menjadi pakan alami, sehingga mengurangi ketergantungan terhadap pakan pabrikan sekaligus menjaga kualitas lingkungan perairan.

Pokok perubahan yang dihasilkan melalui inovasi ini mencakup lima dimensi utama. Pertama, transformasi dari sistem budidaya konvensional menuju sistem bioflok modern yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Kedua, pergeseran dari praktik pengelolaan manual menuju digitalisasi berbasis IoT–AI yang memungkinkan pengendalian mutu air secara lebih objektif. Ketiga, reposisi orientasi produksi dari komoditas mentah menuju hilirisasi produk, yang diwujudkan melalui brand lokal “Udang Bioflok Tugalagawu” dalam kerangka program One Village One Product (OVOSP). Keempat, pergeseran pola usaha dari individualistik ke arah kelembagaan desa, yang memperkuat kapasitas kolektif masyarakat melalui koperasi atau BUMDes. Kelima, inovasi ini menginisiasi penerapan ekonomi sirkular, di mana limbah bioflok diolah kembali menjadi pupuk organik untuk mendukung sektor pertanian desa.

Dengan demikian, Smart Bioflok Village tidak sekadar hadir sebagai teknologi budidaya, melainkan sebagai paradigma baru pembangunan desa berbasis integrasi ilmu pengetahuan, teknologi, dan kearifan lokal. Ia merupakan model inovasi yang layak.