Data Inovasi

1. Menghasilkan produk kosmetik alami berbasis potensi lokal yang mampu bersaing di pasar nasional maupun global.

2. Mengoptimalkan potensi hasil pertanian lokal sebagai bahan baku utama

3. Memberikan solusi perawatan kulit yang aman, alami, dan ramah lingkungan kepada masyarakat.

4. Mendukung program pemerintah dalam pengembangan industri kreatif, pemanfaatan hasil pertanian, serta pengurangan limbah plastik.

5. Menjadi model bisnis kosmetik berkelanjutan yang dapat menginspirasi UMKM lain di bidang serupa.

1. Meningkatkan nilai tambah hasil pertanian lokal (kayu manis, minyak nabati, dan rempah Nusantara) melalui pengolahan menjadi produk kecantikan bernilai tinggi.

2. Memberikan peluang usaha baru dan membuka potensi kemitraan dengan petani lokal, sehingga memperkuat rantai pasok berbasis daerah.

3. Berkontribusi terhadap pertumbuhan UMKM di sektor industri kreatif dan kosmetik

4. Mengurangi ketergantungan pada bahan kimia sintetis dengan mengganti bahan aktif menggunakan ekstrak alami yang lebih ramah lingkungan.

5. Mendorong penggunaan kemasan eco-friendly (biodegradable/recyclable), sehingga mengurangi limbah plastik sekali pakai.

6. Mendukung agenda pemerintah dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) terkait konsumsi dan produksi berkelanjutan.

Cinnamon body scrub dengan exfoliant alami

Inovasi Hael dirancang dengan konsep sustainable beauty berbasis potensi lokal. Rancang bangun produk Cinnamon Body Scrub mencakup:

1. Formulasi Produk → perpaduan bahan alami lokal (ekstrak kayu manis, minyak biji bunga matahari) dengan bahan aktif modern (niacinamide) untuk menghasilkan produk yang aman, efektif, dan bernilai tambah tinggi.
2. Desain Kemasan → kemasan biodegradable/recyclable dengan visual estetik, natural, dan soft sesuai identitas merek Hael.
3. Rantai Produksi → melibatkan petani lokal sebagai penyedia bahan baku, serta proses produksi skala kecil yang higienis, hemat energi, dan minim limbah.
4. Sistem Distribusi → mengutamakan pemasaran digital melalui media sosial dan marketplace sehingga menjangkau konsumen lebih luas dengan biaya efisien.

1. Pokok Perubahan yang Dilakukan
2. Bahan Baku
   • Dari ketergantungan pada bahan impor → ke pemanfaatan sumber daya lokal (rempah Nusantara).
3. Produk Kosmetik Konvensional
   • Dari penggunaan bahan kimia sintetis → ke formulasi alami dan ramah kulit.
4. Kemasan
   • Dari plastik sekali pakai → ke kemasan ramah lingkungan (biodegradable/recyclable).
5. Model Usaha
   • Dari orientasi komersial semata → ke ekosistem berkelanjutan yang melibatkan petani, masyarakat, dan konsumen.
6. Pemasaran
   • Dari promosi konvensional → ke branding digital estetik yang lebih relevan dengan generasi muda.