Data Inovasi

 Tujuan inovasi ini adalah untuk melakukan screening yang lebih akurat terhadap perbaikan karakteristik status penyembuhan luka perineum. Design dan perancangan alat dibuat lebih ergonomis dan lebih nyaman dalam penggunaannya, serta menggunakan supportive technical yang diupayakan untuk memperoleh hasil pencitraan luka perineum secara maksimal. Kriteria inklusi yang ditetapkan oleh peneliti diantaranya, luka perineum derajat 2, dengan kriteria eksklusi memiliki riwayat penyakit seperti diabetes, cidera pada spingter atau anal. Screening dilakukan pada ibu postpartum hari ke dua, dan hari ke 10, dengan melakukan proses pencitraan sebagai teknik screening luka perineum. Pada luka perineum dilakukan penilaian luas luka perineum, nilai eksudat luka, dan menilai tipe jaringan luka perineal dan menyimpulkan status penyembuhan luka perineum. Tahap yang dilakukan dalam identifikasi luka adalah praproses ekstraksi fitur tekstur dengan GLCM, pembagian data latih dan uji dengan metode cross validation, identifikasi dengan menggunakan PNN dan perhitungan akurasi. Penelitian pilot study ini dilakukan dengan observasi screening luka episiotomy pada ibu postpartum dengan persalinan normal.

Pemanfaatan aplikasi dilakukan pada bidan pelayanan kesehatan yang memantau masa nifas di wilayah kerjanya. Penentuan jumlah citra digital sebagai uji coba didasarkan pada jumlah penelitian sebelumnya yang menggunakan 10 objek citra luka dalam proses pemrograman analisis luka, sebagai alat bantu petugas kesehatan untuk melakukan intervensi pada luka perineum

Evaluasi hasil observasi perineal e-Perineum Screening Chair pada aplikasi  membuktikan bahwa penerapan prinsip kenyamanan, efisien, dan praktis merupakan tujuan perancangan invensi ini, dengan harapan pemeriksaan objektif pada luka dapat berdampak pada ketepatan perawatan dan pengobatan luka perineum baik dilakukan di pusat layanan kesehatan maupun layanan home visit.

Invensi yang diusulkan ini pada prinsipnya adalah upaya penerapan skrining luka perineum pada ibu postpartum yang dapat dilakukan di rumah sakit maupun di rumah dengan pendampingan perawat. Metode skrining dengan menggunakan alat e-Perineum Screening Chair ini dirancang memenuhi prinsip kenyamanan, efektif, efisien dan praktis, dimana teknik skrining dilakukan dengan posisi duduk, sehingga memudahkan pemeriksa dalam melakukan pemeriksaan,dan juga memberikan kenyamanan pada pasien. Selama ini metode pemeriksaan dilakukan dengan posisi berbaring, posisi ini akan menjadi hambatan bagi pemeriksa jika postur pasien obesitas dimana jaringan lemak akan menutupi bagian labia(kemaluan), sehingga harus mengatur posisi yang tepat agar dapat melihat luka dengan jelas, serta membutuhkan peralatan-peralatan lain seperti senter. Pada saat pengaturan posisi untuk pemeriksaan karakteristik luka, permukaan labia pada organ intim wanita harus dibuka agar tampak jelas, dan tindakan ini memberikan perasaan yang tidak nyaman pada pasien.