Data Inovasi

Innovation is a process by which a domain, a product, or a service is renewed and brought up to date by applying new processes, introducing new techniques, or establishing successful ideas to create new value. The creation of value is a defining characteristic of innovation.

MANINDU (MASKULINISASI IKAN NILA DENGAN MADU)

Tahapan Inovasi : Penerapan
Digital : Non Digital
Inisiator Inovasi : OPD
Bentuk Inovasi : Inovasi Daerah lainnya sesuai Urusan Pemerintah
Tujuan Inovasi :

Tujuan dilaksanakannya inovasi Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, "MANINDU" adalah sebagai berikut: yaitu tujuan jangka pendek Maskulinisasi pada ikan nila ini bertujuan untuk meningkatkan persentase nisbah kelamin jantan lebih dominan dimana pertumbuhan ikan nila jantan lebih cepat dibanding pertumbuhan ikan nila betina hal ini dapat mengurangi biaya produksi budidaya ikan.

Tujuan jangka panjang dari inovasi ini yaitu mencukupi ketersediaan pangan berupa bahan dari protein ikan di masyarakat dan meningkatkan pendapatan masyarakat terutama masyarakat pembudidaya ikan.

Manfaat Inovasi :
  1. Dapat di aplikasikan dengan mudah
  2. Bahan mudah di dapat
  3. Bahan bersifat alami dan tidak mudah terkontaminasi
  4. Menekan biaya produksi pakan dalam budidaya ikan nila
  5. Proses pembesaran ikan nila lebih cepat
Hasil Inovasi :
  1. Meningkatkan persentase jenis kelamin benih ikan nila menjadi jantan.
  2. Menggunakan bahan alami berupa madu yang mudah di dapatkan.
  3. Keseragaman benih ikan nila jantan dapat mengurangi biaya produksi pakan dalam proses pembesaran ikan nila karena pembesaran ikan nila jantan cenderung lebih cepat.
Waktu Uji Coba : 2024-06-03
Waktu Implementasi : 2024-07-05
Rancang Bangun Inovasi :

Dasar Hukum :

  • Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 1 tentang Obat Ikan
  • Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 37 Tahun 2019 tentang Pengendalian Residu Pada Kegiatan Pembudidayaan Ikan Konsumsi.
  • SK Bupati Karo No. 521/397/DKPP/2024 tentang pembentukan TIM Inovasi Maskulinisasi Ikan Nila dengan Madu Tahun Anggaran 2024.

Balai Benih Ikan Lokal Singgamanik merupakan Balai Benih tempat pembelian benih ikan Nila di Kabupaten Karo. Budidaya Ikan Nila  dengan benih monosex terutama jantan dapat mempercepat siklus produksi budidaya ikan karena pertumbuhan ikan jantan lebih cepat dari pada ikan betina.  Balai Benih Ikan Lokal Singgamnik selama ini hanya menjual benih ikan tanpa perlakuan monosex ikan setiap penjualan karena untuk mendapatkan benih  monosex terutama monosex variasi jantan biasanya dilakukan dengan perlakukan hormon sintetis seperti metil testoteron namun penggunaan hormon methil testoteron sudah  dilarang sesuai dengan Peraturan Menteri Perubahan atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 1/PERMENKP/2019 tentang Obat Ikan Permasalahan berbudidaya ikan yaitu lambatnya pertumbuhan budidaya ikan Nila serta tingginya harga pakan sehingga membuat biaya produksi budidaya ikan nila semakin tinggi dapat diatasi dengan maskulinisasi pada benih ikan nila yang akan dipelihara.

Teknik perendaman dengan madu merupakan teknik yang sukses diterapkan dalam alih kelamin  terutama pada embrio atau tahap pascatetas. Salah satu bahan alternatif yang berpotensi sebagai pengganti hormon sintetik adalah madu . Madu mengandung chrysin yang menghambat kerja aromatase inhibitor untuk menurunkan konsentrasi estrogen sehingga mengakibatkan produksi hormon testosteron meningkat dan sifat-sifat jantan menjadi dominan. Penggunaan madu dapat digunakan bagi pembudidaya ikan nila dalam kegiatan maskulinisasi karena bahan aktif alami yang dapat mengurangi dampak penggunaan hormon sintetis terhadap fisiologis ikan dan lingkungan. 

adapun prosedur dalam inovasi ini yaitu Maskulinisasi dilakukan menggunakan bahan alami yakni madu sebagai bahan perendaman;Menggunakan benih ikan usia 5-7 hari; kemudian Melakukan perendaman dengan waktu yang berbeda yaitu 12 jam, 14 jam dan 16 jam dengan konsentrasi perendaman yang sama yakni 15 ml/liter air. Perlakuan dilakukan dengan 2 kali ulangan dengan 1 kontrol pada kegiatan inovasi;
adapun alat dan bahan serta prosedur teknis yang digunakan yaitu: Menggunakan 7 aerator sebagai supply oksigen;Melakukan pemeliharan benih selama 30 hari setelah masa perendaman; dan Melakukan pengecekan jenis kelamin ikan setalah masa pemeliharaan selama 30 hari;
adapun keunggulan dari inovasi ini yaitu penggunaan bahan alami yang mudah di dapatkan dan tidak gampang terkontaminasi, Penerapan yang mudah dan efektivitas peralihan jenis kelamin yang cepat sehingga siklus produksi  budidaya ikan nila dapat dilakukan dengan cepat dan permintaan pembelian benih ikan di BBI akan semakin meningkat selain itu sikus budidaya ikan yang lebih cepat akan menguntungkan pembudidaya sehingga sehingga peningkatan pendapatan masyarakat dapat tercapai.